MELOWFIKSI “Larut”
Secercah cahaya rembulan melambaikan kepak sinarnya dari balik jendela. Hampir pukul 23.00 Aku tidak bisa memejamkan mata. Dihadapanku terburai kelopak sembab menanti pengakhiran malam. Aku masih termangu disamping ranjang berselimut putih. Sesekali kulempar pandangan kearah Toni. Hmm..sambil melepas nafas kusentuh jemari tanganya. Jemari yang dahulu sering mengusap peluh dan air mataku. Ada kala menyodorkan sebungkus… Lanjutkan membaca MELOWFIKSI “Larut”